Thursday, June 27, 2024

Otonomi Daerah di Sumatera Selatan : Mengatasi Kesenjangan Pembangunan Antar Wilayah

 Otonomi Daerah di Sumatera Selatan : Mengatasi Kesenjangan Pembangunan Antar Wilayah

 

Salsabila Amanda Rahmawati – 46123010096

salsabilaar7@gmail.com

 

Program Studi Psikologi

Fakultas Psikologi

Universitas Mercu Buana

 


Abstrak: Otonomi daerah telah menjadi instrumen penting dalam upaya pemerataan pembangunan di Indonesia, termasuk di Provinsi Sumatera Selatan. Namun, kesenjangan pembangunan antar wilayah menjadi salah satu permasalahan yang harus dihadapi mulai dari daerah-daerah terpencil di pedalaman provinsi yang masih menghadapi keterbatasan dalam akses terhadap infrastruktur serta layanan pendidikan dan kesehatan yang terjangkau. Artikel ini akan membahas dinamika otonomi daerah di Sumatera Selatan sebagai upaya untuk mengatasi kesenjangan pembangunan antar wilayah, dengan menganalisis permasalahan yang dihadapi serta langkah-langkah yang efektif seperti pengembangan infrastruktur, pemberdayaan ekonomi lokal, peningkatan akses pendidikan dan kesehatan, akan dibahas untuk mendukung tujuan tersebut.

Kata Kunci: Otonomi Daerah, Sumatera Selatan, Kesenjangan Pembangunan, Pemerataan, Infrastruktur.

PENDAHULUAN

Dalam era otonomi daerah yang sedang berjalan di Indonesia, pemerintah daerah dituntut untuk mampu menjalankan pemerintahannya secara mandiri. Otonomi daerah merupakan kebijakan yang memberikan kewenangan kepada pemerintah daerah untuk mengatur dan mengelola urusan pemerintahan sesuai dengan kepentingan masyarakat setempat. Menurut Supriyadi (2013), pemberian otonomi secara luas kepada daerah diarahakan untuk terwujud kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan pelayanan, pemberdayaan dan peran masyarakat.  Penyelenggaraan otonomi daerah harus dilaksanakan atas dasar prinsip - prinsip demokrasi, peran serta masyarakat, pemerataan dan keadilan, serta memperhatikan potensi - potensi yang dimiliki oleh daerah.

Di Indonesia, otonomi daerah diatur dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 yang mengamanatkan pemerintah daerah untuk mengembangkan potensi lokal dan mengurangi kesenjangan pembangunan antar wilayah. Sumatera Selatan, sebagai salah satu provinsi yang kaya akan sumber daya alam dan manusia dengan keberagaman geografis dan heterogenitas sosial yang mendorong implementasi otonomi daerah sebagai solusi untuk mengatasi kesenjangan pembangunan yang signifikan antar wilayah, dan menghadapi tantangan besar dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya. Dengan demikian, otonomi daerah di Sumatera Selatan berperan penting dalam berkontribusi untuk kesetaraan pembangunan.

 

PERMASALAHAN

Kesenjangan pembangunan antar wilayah di Sumatera Selatan merupakan permasalahan yang komplek dan multidimensi. Todaro (1987) menjelaskan Kesenjangan pembangunan dapat terjadi apabila pendapatan dan pengeluaran nasional suatu negara tidak seimbang. Berikut ini kesenjangan pembangunan antar wilayah yang masih cukup signifikan:

  1. Kesenjangan Infrastruktur: Wilayah perkotaan seperti Palembang memiliki akses lebih baik terhadap jaringan transportasi, sumber air bersih, dan layanan publik lainnya dibandingkan dengan daerah-daerah terpencil di pedalaman provinsi.
  2. Kesenjangan Ekonomi: Meskipun terdapat potensi sumber daya alam yang besar, sebagian besar wilayah di Sumatera Selatan masih menghadapi tantangan dalam pengembangan ekonomi lokal yang berkelanjutan.
  3. Kesenjangan Pendidikan dan Kesehatan: Akses terhadap pendidikan dan layanan kesehatan juga tidak merata di seluruh wilayah Sumatera Selatan. Daerah-daerah terpencil sering menghadapi kesulitan dalam mendapatkan fasilitas pendidikan yang memadai dan akses terhadap layanan kesehatan yang berkualitas.

 

PEMBAHASAN

Tingkat kesenjangan ekonomi antarkota dan kabupaten di Provinsi Sumatera Selatan tergolong pada kelompok ketimpangan tinggi. Penyebab kesenjangan ekonomi dan sosial di Provinsi Sumatera Selatan antara lain masih terbatasnya jangkauan sarana dan prasarana bagi masyarakat terutama yang tinggal jauh dari perkotaan. Tantangan yang harus dihadapi adalah meningkatkan, memeratakan, dan memperluas jangkauan dan mutu pelayanan kesehatan, pendidikan, dan pelayanan sosial lainnya, serta jangkauan informasi sampai ke seluruh pelosok daerah.           Kesenjangan pembangunan antar wilayah ini dapat menimbulkan berbagai dampak negatif, seperti: Meningkatnya angka kemiskinan, Munculnya konflik sosial serta Menurunnya daya saing daerah.

Untuk mengatasi permasalahan tersebut, beberapa strategi dapat dilakukan untuk dapat diimplementasikan guna mencapai pemerataan pembangunan yang berkelanjutan di seluruh wilayah provinsi Sumatera Selatan yaitu, antara lain:

  • Pengembangan Infrastruktur: Meningkatkan pembangunan infrastruktur dasar seperti jalan raya, jembatan, dan transportasi di daerah-daerah terpencil untuk memperlancar aksesibilitas dan konektivitas antar wilayah.
  • Pemberdayaan Ekonomi Lokal: Menggalakkan program-program pemberdayaan ekonomi lokal melalui pelatihan keterampilan, pendampingan usaha kecil menengah (UKM), dan pengembangan potensi ekonomi berbasis lokal.
  • Peningkatan Akses Pendidikan dan Kesehatan: Menyediakan akses pendidikan yang merata dan layanan kesehatan yang berkualitas di seluruh wilayah provinsi untuk meningkatkan kualitas hidup penduduk.
  • Promosi Investasi dan Pengembangan Wilayah: Memperkuat promosi investasi dan pengembangan wilayah untuk menarik investasi yang lebih besar ke daerah-daerah terpencil sehingga dapat menarik lebih banyak investasi dalam berbagai sektor yang mendukung pertumbuhan ekonomi lokal.
  • Kolaborasi antar Pemerintah Daerah dan Pusat: Hal ini penting dalam perencanaan dan pelaksanaan program pembangunan untuk memastikan bahwa semua pihak terlibat dan berkontribusi secara optimal dalam upaya pemerataan pembangunan di Sumatera Selatan.

Dalam implementasi strategi-strategi tersebut, otonomi daerah dapat memberikan fleksibilitas kepada pemerintah daerah Sumatera Selatan untuk menyesuaikan program-program pembangunan sesuai dengan kebutuhan. Strategi ini diharapkan dapat membawa Sumatera Selatan menuju pemerataan pembangunan yang lebih merata dan berkelanjutan.

KESIMPULAN

Otonomi daerah memiliki peranan penting dalam mengatasi kesenjangan pembangunan antar wilayah di Sumatera Selatan. Meskipun tantangan masih ada, langkah-langkah yang telah diambil menunjukkan kemajuan yang signifikan. Dalam konteks dinamika otonomi daerah di Sumatera Selatan menunjukkan bahwa memang perlu adanya pemekaran wilayah yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan percepatan pembangunan di wilayah. Hal itu dapat dilihat dari banyaknya daerah-daerah yang menginginkan pemekaran daerah. Sehingga untuk mengatasi kesenjangan pembangunan antar wilayah diperlukan komitmen yang kuat dari semua pihak terkait untuk terus meningkatkan efektivitas kebijakan otonomi daerah agar manfaatnya dapat dirasakan secara merata di seluruh wilayah provinsi.

SARAN

Untuk meningkatkan efektivitas implementasi otonomi daerah di Sumatera Selatan, disarankan agar:

  1. Penguatan Koordinasi Antarinstansi: Perlu ditingkatkan kerjasama dan koordinasi antara pemerintah pusat, pemerintah provinsi, dan pemerintah kabupaten/kota dalam perencanaan dan pelaksanaan program pembangunan.
  2. Optimalisasi Penggunaan Anggaran: Pengawasan yang ketat perlu diberlakukan untuk memastikan penggunaan anggaran pembangunan sesuai dengan prioritas dan memenuhi kebutuhan riil masyarakat.
  3. Pengembangan Sumber Daya Manusia: Investasi dalam pendidikan dan pelatihan keterampilan perlu diperkuat untuk meningkatkan daya saing dan kualitas sumber daya manusia di Sumatera Selatan.

 

DAFTAR PUSTAKA

Rohmah, E. I. (2023). Otonomi Daerah dalam Kerangka Mewujudkan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah yang Baik. Legacy: Jurnal Hukum Dan Perundang-Undangan, 3(2), 181–198. https://doi.org/10.21274/legacy.2023.3.2.181-198

Islamiyana, R., Valentina, T. R., & Wati, I. (2023). Dinamika Otonomi Daerah dan Demokrasi Lokal di Provinsi Sumatera Selatan. Transparansi : Jurnal Ilmiah Ilmu Administrasi, 6(1), 141–150. https://doi.org/10.31334/transparansi.v6i1.2853

Umiyati, E. (2014). Analisa Pertumbuhan Ekonomi Dan Ketimpangan Pembangunan Antar Wilayah Di Pulau Sumatera Selatan. Jurnal Paradigma Ekonomika, 9(2), 2–3. https://doi.org/https://doi.org/10.22437/paradigma.v9i2.2207

 

No comments:

Post a Comment

PRESENTASI PANCASILA (5)

PRESENTASI PANCASILA (5) Jum'at, 18 Oktober 2024