Abstrak
Kata Kunci : Pendidikan Kewarganegaraan, Pendekatan
multidisipliner, Pendidikan di Indonesia.
Pendidikan
merupakan sebuah proses membentuk manusia yang dewasa secara akal, sifat, dan
perilaku. Keberadaan Pendidikan Kewarganegaraan memiliki peran yang sangat
vital terhadap pembentukan karakter dan tanggung jawab warga negara melalui
Pendidikan kewarganegaraan yang sesuai dengan Pancasila dan konstitusi (BSNP, 2006:
108)[1].
Multidisiplin
ialah pendekatan yang bersifat integrative (terpadu) merupakan pendekatan suatu
konsep dari suatu cabang ilmu atau tema yang bahannya di organisasi dari
berbagai cabang ilmu sosial secara terpadu. Di era kekinian, semua masalah yang
dihadapi manusia tidak bisa dipecahkan hanya dengan satu diiplin ilmu.
Pemecahan harus multidisiplin yang hanya bisa dilakukan lewat kolaborasi.
Masyarakat mengalami perubahan sosial yang cepat, progresif, dan kerap kali
memperlihatkan gejala desintegratif. Perubahan sosial yang cepat itu meliputi
berbagai bidang kehidupan, dan merupakan masalah bagi semua institusi sosial,
seperti: industry, perekonomian, pemerintahan, perkumpulan-perkumpulan, dan
Pendidikan.
Multidisiplinaritas
adalah pendekatan Dimana dua atau lebih disiplin digunakan tapi tidak ada
Kerjasama antara satu disiplin dengan disiplin yang lain. Sebagai contoh, dalam
suatu institusi katakanlah bidang/divisi teknologi informasi. Disitu terdapat
ahli teknologi informasi, ahli teknologi Pendidikan, ahli ekonomi.
PERMASALAHAN
Perkembangan
keilmuan seiring dengan ragam permasalahan sosial menciptakan studi
multidisiplin. Ironisnya, keberadaan studi dengan kekhasan ragam keilmuan ini
masih dipandang sebelah mata. Pendidikan tidak hanya terbatas untuk mendapatkan
gelar, tapi juga mengaplikasikan ilmu ke dalam berbagai subyek keilmuan,
sebagai problem solving, mampu merespon problem sosial dan memberikan informasi
Solusi yang tepat pada Masyarakat. Ilmu-ilmu multidisipliner termasuk dalam
kategori keilmuan yang sempurna untuk menghadapi segala kompleksitas masalah
global saat ini.
Selain
bersifat fleksibel, studi multidisiplin mampu menjangkau hamper seluruh subyek
pengetahuan. Sehingga, kesempatan untuk mendapatkan Solusi dari beragam
permasalahan sosial lebih efektif. Secara spesifik, pendekatan multidisiplin
bisa diterapkan di Indonesia ke dalam permasalahan peningkatan kualitas sumber
daya manusia dan edukasi. Urgensi studi multidisiplin dalam Pembangunan sangat
dibutuhkan untuk mengakselerasi Pembangunan negara.
PEMBAHASAN
Tujuan dalam
pendekatan multidisiplin ialah memahami kompleksitas isu kewarganegaraan,
isu-isu kewarganegaraan seringkali kompleks dan multidimensi, sehingga tidak
dapat dipahami secara mendalam hanya dengan satu perspektif. Pendekatan
multidisiplin memungkinkan siswa untuk melihat isu-isu tersebut dari berbagai
sudut pandang, sehingga mereka dapat memahami kompleksitas dan saling
keterkaitannya.
Setelah itu
ada mengembangkan keterampilan berpikir kritis yang penting untuk menjadi warga
negara yang aktif dan partisipatif. Meningkatkan partisipasi sipil, dengan
memahami berbagai perspektif tentang isu-isu kewarganegaraan, siswa lebih
termotivasi untuk terlibat dalam Masyarakat dan membuat perubahan positif.
Contoh penerapan pendekatan multidisiplin:
1)
Mempelajari
Sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia dari perspektif politik, ekonomi, dan
sosial.
2)
Menganalisis
dampak globalisasi terhadap budaya, ekonomi, dan politik Indonesia.
3)
Membahas
isu-isu hak asasi manusia dari perspektif hukum, agama, dan etika.
4) Melakukan
studi kasus tentang bagaimana berbagai kelompok Masyarakat menghadapi
diskriminasi dan ketidakadilan.
Manfaat pendekatan multidisiplin:
1)
Meningkatkan
pemahaman siswa tentang isu-isu kewarganegaraan.
2)
Mengembangkan
keterampilan berpikir kritis dan analitis siswa.
3)
Meningkatkan
motivasi siswa untuk terlibat dalam Masyarakat.
4)
Mempersiapkan
siswa untuk menjadi warga negara yang aktif dan partisipatif.
KESIMPULAN
Pendekatan
multidisiplin dalam Pendidikan kewarganegaraan menawarkan banyak manfaat bagi
siswa dalam memahami isu-isu kewarganegaraan secara komprehensif, mengembangkan
keterampilan berpikir kritis, dan meningkatkan partisipasi sipil. Meskipun
terdapat beberapa tantangan dalam implementasinya, namun dengan perencanaan dan
persiapan yang matang, pendekatan ini dapat menjadi strategi yang efektif untuk
membekali siswa dengan pengetahuan dan keterampilan yang mereka butuhkan untuk
menjadi warga negara yang aktif dan bertanggung jawab di masa depan.
SARAN
Kurikulum
Pendidikan kewarganegaraan dapat dirancang dengan mengintegrasikan konten dari
berbagai disiplin ilmu. Guru juga dapat menggunakan berbagai metode
pembelajaran, seperti diskusi kelompok, proyek kolaboratif, dan simulasi, untuk
mendorong partisipasi aktif peserta didik dan eksplorasi berbagai perspektif.
DAFTAR PUSTAKA
https://id.linkedin.com/pulse/ilmu-multidisiplin-dan-interdisipliner-jawaban-dari-problem-tosepu
https://garuda.kemdikbud.go.id/
https://journal2.um.ac.id/index.php/jppk/index
No comments:
Post a Comment