Friday, April 11, 2025

Sejarah Nasionalisme dalam Perspektif Pendidikan Karakter

 

Oleh Andrean (D48)

Abstrak

Nasionalisme merupakan nilai fundamental dalam pembangunan karakter bangsa Indonesia. Sejak masa pergerakan nasional hingga kemerdekaan, semangat nasionalisme telah menjadi penggerak utama dalam memperjuangkan kedaulatan bangsa. Dalam konteks pendidikan karakter, nasionalisme tidak hanya dikenang sebagai sejarah masa lalu, tetapi juga menjadi nilai penting yang perlu ditanamkan pada generasi muda. Artikel ini mengkaji perjalanan sejarah nasionalisme di Indonesia dan relevansinya dalam membentuk karakter peserta didik. Dengan pendekatan kualitatif-deskriptif, pembahasan ini menekankan pentingnya integrasi nilai-nilai nasionalisme dalam kurikulum pendidikan karakter di Indonesia.

Kata Kunci: Nasionalisme, pendidikan karakter, sejarah, nilai kebangsaan, generasi muda

Pendahuluan

Bangsa Indonesia adalah bangsa yang besar dengan sejarah perjuangan panjang dalam meraih kemerdekaan. Nilai-nilai nasionalisme yang lahir dari penderitaan dan semangat persatuan menjadi pondasi utama dalam pembentukan identitas nasional. Dalam era modern yang penuh tantangan globalisasi dan disintegrasi moral, pendidikan karakter menjadi salah satu upaya strategis untuk menjaga dan meneruskan semangat nasionalisme kepada generasi muda.

Pendidikan karakter yang berlandaskan nilai-nilai kebangsaan, seperti cinta tanah air, semangat persatuan, dan tanggung jawab sosial, perlu dibentuk sejak dini melalui proses pendidikan formal dan nonformal. Oleh karena itu, penting untuk mengkaji kembali akar-akar nasionalisme dari perspektif sejarah dan mengintegrasikannya dalam sistem pendidikan karakter di Indonesia.

Permasalahan

  1. Bagaimana perkembangan nasionalisme dalam sejarah bangsa Indonesia?

  2. Apa relevansi nilai-nilai nasionalisme dalam konteks pendidikan karakter saat ini?

  3. Bagaimana strategi mengintegrasikan nilai nasionalisme ke dalam pendidikan karakter?

Pembahasan

1. Perkembangan Nasionalisme dalam Sejarah Indonesia

Nasionalisme Indonesia mulai tumbuh sejak awal abad ke-20 seiring munculnya kesadaran kolektif bangsa terhadap penjajahan. Organisasi seperti Budi Utomo (1908), Sarekat Islam, dan kemudian Sumpah Pemuda (1928) menjadi tonggak awal kesadaran nasional. Puncaknya adalah proklamasi kemerdekaan pada 17 Agustus 1945, yang merupakan buah dari perjuangan panjang yang dilandasi semangat nasionalisme.

Tokoh-tokoh seperti Soekarno, Hatta, dan Ki Hajar Dewantara mengembangkan gagasan nasionalisme dalam berbagai aspek, termasuk pendidikan. Ki Hajar Dewantara menekankan pentingnya pendidikan yang membebaskan dan menanamkan nilai kebangsaan.

2. Nasionalisme dalam Pendidikan Karakter

Pendidikan karakter bertujuan membentuk kepribadian siswa agar memiliki akhlak mulia, bertanggung jawab, dan cinta tanah air. Dalam konteks ini, nasionalisme menjadi salah satu nilai inti yang perlu ditekankan. Nilai-nilai seperti gotong royong, toleransi, persatuan, dan kesetiaan terhadap bangsa merupakan perwujudan dari nasionalisme dalam praktik sehari-hari.

3. Integrasi Nasionalisme dalam Pendidikan

Strategi integrasi nasionalisme dalam pendidikan karakter dapat dilakukan melalui:

  • Kurikulum: Memasukkan materi sejarah perjuangan bangsa dan tokoh-tokoh nasional dalam pelajaran.

  • Kegiatan ekstrakurikuler: Seperti upacara bendera, pramuka, dan kegiatan sosial berbasis kebangsaan.

  • Keteladanan guru: Guru sebagai panutan harus menunjukkan sikap cinta tanah air dan semangat persatuan.

Kesimpulan

Nasionalisme merupakan warisan sejarah yang sangat penting dalam pembentukan karakter bangsa. Dalam pendidikan karakter, nilai-nilai nasionalisme perlu diinternalisasi agar generasi muda tidak kehilangan identitasnya di tengah arus globalisasi. Sejarah perjuangan bangsa menjadi cermin dan sumber inspirasi untuk menanamkan semangat nasionalisme dalam dunia pendidikan.

Saran

  1. Pemerintah perlu memperkuat kurikulum pendidikan karakter yang berbasis nilai-nilai nasionalisme.

  2. Guru dan tenaga pendidik perlu mendapatkan pelatihan tentang pentingnya nasionalisme dalam pembentukan karakter peserta didik.

  3. Keluarga dan masyarakat juga harus berperan aktif dalam menanamkan nilai kebangsaan sejak dini.

Daftar Pustaka

  • Dewantara, Ki Hajar. (2004). Pendidikan: Pengaruh dan Perkembangannya. Yogyakarta: Majelis Luhur Persatuan Taman Siswa.

  • Kemendikbud. (2017). Panduan Pendidikan Karakter. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

  • Kaelan. (2013). Pendidikan Pancasila. Yogyakarta: Paradigma.

  • Nasution, Harun. (1992). Sejarah Perjuangan Bangsa Indonesia. Jakarta: UI Press.

  • Tilaar, H.A.R. (2002). Pendidikan, Kebudayaan dan Masyarakat Madani Indonesia. Bandung: Remaja Rosdakarya.

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.

KUIS 13-2 (11 JULI 2025) SUSULAN

 D04,D05,D07,D09,D16,D18,D20,D46,D47