Z
ABSTRACT
Demokrasi adalah sistem pemerintahan yang memberikan
kekuasaan kepada rakyat untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan
politik, baik secara langsung maupun melalui perwakilan. Indonesia sebagai
negara demokrasi yang mempunyai banyak tantangan dalam menjalankan sistem ini,
seperti minimnya partisipasi masyarakat dalam politik, maraknya politik uang,
dan penyebaran hoaks di media sosial. Sementara itu, dalam demokrasi
perwakilan, sering muncul masalah seperti wakil rakyat yang tidak benar-benar
mewakili keinginan masyarakat dan lebih mementingkan kepentingan pribadi atau
kelompok tertentu. Artikel ini akan membahas lebih baik mana Demokrasi langsung
atau Demokrasi perwakilan, serta membahas apa saja kelebihan dan kekurangan
dari 2 Demokrasi tersebut.
Kata Kunci :
Demokrasi, demokrasi langsung, demokrasi perwakilan.
PENDAHULUAN
Indonesia adalah negara kesatuan yang menerapkan sistem
pemerintahan demokrasi. Kata “demokrasi” berasal dari bahasa Yunani kuno,
dengan “demos” yang berarti “rakyat” dan “kratos” yang mengacu pada “kekuasaan”
atau “pemerintahan.” Demokrasi sendiri merupakan sebuah sistem yang
memungkinkan masyarakat untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan dan
menentukan arah kebijakan negara, dengan tetap menjunjung tinggi perlindungan hak
asasi manusia.
Sebagai negara yang berdaulat, rakyat mempunyai peran
penting dalam pemerintahan. Dalam demokrasi, kekuasaan ada di tangan rakyat,
dijalankan oleh rakyat, dan untuk kepentingan rakyat. Dapat dikatakan,
demokrasi adalah sistem pemerintahan yang dibuat oleh rakyat supaya kebutuhan
bersama bisa terpenuhi. Menurut Aristoteles Demokrasi merupakan sistem
pemerintahan di mana rakyat memegang kekuasaan politik tertinggi. Dalam sistem
ini, setiap warga negara memiliki hak yang setara untuk berpartisipasi dalam
pengambilan keputusan politik.
Walaupun sistem Demokrasi mempunyai banyak kelebihan, ada
juga tantangan yang harus dihadapi. Salah satu masalah utama adalah politik
uang dan korupsi, yang bisa merusak prinsip demokrasi itu sendiri. Kalau pemimpin
yang terpilih lebih mementingkan kepentingan pribadi atau kelompok tertentu
daripada kepentingan rakyat, demokrasi bisa kehilangan maknanya. Maka dari itu,
pengawasan dan kesadaran politik dari masyarakat itu penting supaya demokrasi
tetap berjalan dengan baik.
Selain itu, tingkat partisipasi masyarakat dalam pemilu dan
politik juga berpengaruh besar terhadap keberhasilan demokrasi. Jika rakyat
malas ikut pemilu atau kurang peduli dengan jalannya pemerintahan, bisa jadi
kebijakan yang dibuat tidak benar-benar mewakili keinginan mereka. Karena itu,
pendidikan politik harus ditingkatkan supaya masyarakat lebih paham hak dan
tanggung jawab mereka dalam sistem demokrasi.
Meski ada banyak tantangan, demokrasi tetap jadi sistem
pemerintahan yang paling banyak dipakai di berbagai negara, termasuk Indonesia.
Supaya demokrasi tetap sehat dan berjalan dengan baik, semua pihak harus ikut
berperan, baik pemerintah, lembaga pengawas, maupun masyarakat. Kalau semua
bekerja sama dan sadar akan perannya, demokrasi bisa benar-benar membawa
kesejahteraan dan keadilan untuk semua.
PERMASALAHAN
Dalam membandingkan demokrasi langsung dan demokrasi
perwakilan, terdapat beberapa tantangan serta permasalahan, yaitu:
1. 1. Demokrasi langsung sulit diterapkan di negara
dengan wilayah luas dan penduduk yang banyak seperti Indonesia, dikarenakan
masyarakat akan lebih mementingkan hal lain dari pada harus mengikuti pemilihan
umum.
2. 2. Demokrasi perwakilan tidak selalu sepenuhnya
mencerminkan kehendak rakyat. karena keputusan politik diambil oleh wakil
rakyat yang terkadang wakil rakyat lebih mengutamakan kepentingan pribadi atau
kelompok tertentu daripada kepentingan masyarakat secara keseluruhan.
3. 3. Kurangnya pemahaman masyarakat tentang demokrasi
membuat partisipasi politik masih rendah. Akibatnya, banyak warga yang tidak
aktif dalam pemilu dan tidak aware terhadap pengawasan wakil yang mereka pilih.
Sehingga keputusan yang diambil bisa saja tidak sesuai dengan kebutuhan mereka.
4. 4. Teknologi dan media sosial memiliki pengaruh besar
dalam membentuk opini publik. Informasi yang tersebar dengan cepat, termasuk
hoaks dan propaganda, hal seperti itu dapat menyebabkan masyarakat salah
memahami isu politik dan mengambil keputusan tanpa pertimbangan yang matang.
PEMBAHASAN
Demokrasi langsung dan perwakilan (tidak langsung) memiliki
pengertian dan ciri-ciri yang berbeda. Dikutip dari buku Pendidikan Pancasila
dan Kewarganegaraan (PPKn) (2017) oleh Ani Sri Rahayu, Menurut buku Pendidikan
Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) (2017) oleh Ani Sri Rahayu, terdapat
pengertian mengenai demokrasi langsung dan demokrasi tidak langsung. Demokrasi
langsung adalah sistem pemerintahan di mana rakyat secara aktif terlibat dalam
pengambilan keputusan negara. Dalam sistem ini, masyarakat menyampaikan kehendak
mereka secara langsung melalui pemilihan umum. Dengan kata lain, rakyat
menjalankan hak kedaulatannya tanpa perantara. Dalam demokrasi langsung, peran
lembaga legislatif lebih difokuskan pada pengawasan jalannya pemerintahan.
Sementara itu, pemilihan pejabat eksekutif seperti presiden, wakil presiden,
gubernur, dan wali kota dilakukan langsung oleh rakyat melalui proses pemilu.
Hal yang sama juga berlaku dalam pemilihan anggota parlemen atau legislatif
seperti DPR dan DPD.
Ciri-ciri Demokrasi Langsung :
1. Diterapkan di wilayah kecil yang
memudahkan komunikasi antara pemerintah dan rakyat.
2. Efektif untuk isu-isu sederhana yang
dapat diselesaikan langsung oleh rakyat.
3. Tidak ada lembaga legislatif,
keputusan diambil langsung oleh rakyat.
4. Kebijakan ditentukan berdasarkan
suara mayoritas rakyat.
5. Fokus pada isu politik yang relevan
bagi kelompok atau komunitas tertentu.
6. Isu yang diangkat bersifat lokal dan
tidak melibatkan banyak golongan.
7. Proses pengambilan keputusan bisa
menyebabkan konflik karena sulitnya mencapai mufakat dalam kelompok besar.
Sementara itu, Demokrasi tidak langsung adalah sistem di
mana rakyat tidak secara langsung terlibat dalam pengambilan keputusan,
melainkan melalui perwakilan yang mereka pilih. Dalam sistem ini, masyarakat
mempercayakan wakil-wakilnya untuk menyampaikan aspirasi dan kepentingannya di
pemerintahan. Dengan kata lain, dalam demokrasi tidak langsung, rakyat
menjalankan kedaulatannya melalui lembaga perwakilan, bukan secara langsung
melalui eksekutif. Oleh karena itu, parlemen memiliki peran penting dalam
memperjuangkan kepentingan masyarakat dan harus peka terhadap berbagai isu yang
mempengaruhi kehidupan rakyat serta hubungannya dengan pemerintah atau negara.
Ciri-ciri Demokrasi Perwakilan/Tidak Langsung :
1. Aspirasi rakyat disampaikan melalui
wakil yang dipilih, bukan langsung oleh rakyat.
2. Pemilihan umum yang jujur, adil, dan
bebas digunakan untuk memilih wakil rakyat.
3. Partai politik memainkan peran
penting dalam pemilihan calon anggota dewan.
4. Diterapkan di negara dengan wilayah
luas dan beragam kepentingan.
5. Badan legislatif membuat keputusan
penting dan undang-undang, seperti DPR di Indonesia.
6. Kekuasaan politik terletak pada
badan legislatif yang dipilih untuk mengawasi dan mengontrol pemerintah.
Jika melihat dari kondisi masyarakat Indonesia saat ini,
Demokrasi langsung kurang cocok diterapkan di negara yang wilayahnya luas dan
penduduknya banyak seperti Indonesia. Salah satu alasannya, masyarakat lebih
sibuk dengan urusan sehari-hari daripada harus ikut serta dalam setiap
pemilihan atau pengambilan keputusan. Kalau setiap warga harus terlibat
langsung dalam semua keputusan negara, maka dapat membuat aktivitas mereka
terganggu dan pemerintahan jadi kurang efektif.
Sedangkan, Demokrasi tidak langsung (perwakilan) rakyat
tidak secara langsung mengambil keputusan dalam pemerintahan, melainkan
menyerahkan wewenang tersebut kepada lembaga atau pejabat yang mereka pilih.
Hak rakyat untuk menentukan nasibnya sendiri tetap ada, tetapi dibatasi pada
proses pemilihan wakil-wakil mereka. Setelah wakil-wakil tersebut terpilih,
mereka yang akan menjalankan pemerintahan dan membuat keputusan atas nama
rakyat. Dalam demokrasi perwakilan seringkali tidak sepenuhnya mencerminkan
kehendak rakyat karena keputusan politik diambil oleh wakil rakyat yang kadang
lebih mengutamakan kepentingan pribadi atau kelompok tertentu. Beberapa
faktornya seperti calon wakil rakyat pakai uang untuk mencari dukungan, Wakil
rakyat kurang paham apa kebutuhan daerah yang diwakili.
Selain itu, pemahaman masyarakat terhadap demokrasi mesti di
tingkatkan agar hasil dari pemilihan umum sesuai dengan apa yang mereka
butuhkan. Dikutip dari www.Kompas.id Partisipasi pemilih Pemilu 2024 menurun
daripada Pemilu 2019. Menurut catatan KPU, jumlah suara sah nasional di Pemilu
2024 untuk pemilihan presiden mencapai 164.227.475 suara, dengan tingkat
partisipasi pemilih sebesar 81,78 persen. Angka ini sedikit lebih rendah
dibanding Pilpres 2019, yang saat itu tingkat partisipasinya mencapai 81,97
persen.
Meski sedikit menurun dibanding Pilpres 2019, angka tersebut
tetap mencerminkan bahwa warga masih peduli terhadap jalannya demokrasi di
Indonesia. Namun, selisih yang kecil ini bisa jadi tanda bahwa ada
faktor-faktor yang mulai memengaruhi minat pemilih, seperti ketidakpuasan
terhadap pilihan kandidat, kampanye yang kurang menarik, atau kendala teknis
dalam proses pemungutan suara.
Penting bagi penyelenggara pemilu dan pemerintah untuk terus
meningkatkan kesadaran politik masyarakat agar angka partisipasi tidak terus
menurun di pemilihan umum berikutnya. Memberikan pemahaman ke masyarakat bahwa
pentingnya berpartisipasi dalam pemilihan merupakan salah satu upaya yang dapat
diberikan oleh pemerintah, misalnya dengan membuat video/iklan kampanye yang
lebih menarik menjelang pemilu dengan tema “pentingnya berpartisipasi dalam
pemilihan umum”. Selain itu, transparansi dalam penyelenggaraan pemilu juga
perlu dijaga agar kepercayaan masyarakat tetap tinggi dan mereka merasa
suaranya benar-benar berpengaruh dalam menentukan masa depan negara.
Di sisi lain, Peran Media sosial pada era digital ini sangat
berpengaruh terhadap masalah demokrasi langsung maupun perwakilan. Salah satu
contohnya yaitu dalam membentuk opini masyarakat. Dimana informasi bisa
menyebar dengan cepat, masyarakat jadi lebih mudah terpapar berita, baik yang
benar maupun yang salah. Hoaks dan propaganda yang beredar dapat membuat
masyarakat salah paham terhadap suatu isu dan akhirnya mengambil keputusan
tanpa pertimbangan yang matang, misalnya dalam memilih pemimpin atau mendukung
kebijakan tertentu tanpa memahami dampaknya secara mendalam. Oleh karena itu,
penting bagi masyarakat untuk memiliki literasi digital yang baik agar mampu
memilah informasi, melakukan verifikasi sumber, dan berpikir kritis sebelum
menyebarkan atau mempercayai suatu berita.
KESIMPULAN
Demokrasi langsung dan demokrasi perwakilan memiliki
kelebihan dan kekurangan masing-masing. Demokrasi langsung memungkinkan rakyat
terlibat langsung dalam pengambilan keputusan, tetapi sulit diterapkan di
negara dengan wilayah luas dan jumlah penduduk besar seperti Indonesia.
Sebaliknya, demokrasi perwakilan lebih praktis, tetapi sering kali menghadapi
masalah seperti wakil rakyat yang tidak sepenuhnya mewakili kepentingan
masyarakat dan lebih mementingkan kepentingan pribadi atau kelompok tertentu.
Salah satu tantangan utama demokrasi di Indonesia adalah
rendahnya partisipasi politik, yang terlihat dari penurunan angka pemilih dalam
Pemilu 2024 dibandingkan Pemilu 2019. Berbagai faktor seperti ketidakpuasan
terhadap kandidat, kampanye yang kurang menarik, serta kendala teknis dalam
pemungutan suara turut memengaruhi minat masyarakat untuk berpartisipasi. Oleh
karena itu, penting bagi pemerintah dan penyelenggara pemilu untuk meningkatkan
kesadaran politik masyarakat melalui edukasi dan kampanye yang lebih menarik
agar partisipasi politik tetap tinggi.
Selain itu, pengaruh media sosial dalam demokrasi juga tidak
bisa diabaikan. Penyebaran informasi yang cepat, termasuk hoaks dan propaganda,
dapat memengaruhi opini publik dan membuat masyarakat salah memahami isu
politik. Oleh karena itu, literasi digital menjadi sangat penting agar
masyarakat mampu memilah informasi, melakukan verifikasi, dan berpikir kritis
sebelum mempercayai atau menyebarkan suatu berita. Dengan partisipasi aktif
masyarakat, transparansi pemerintah, serta edukasi politik dan digital yang
lebih baik, demokrasi di Indonesia dapat terus berkembang dan benar-benar
mewakili kepentingan rakyat.
SARAN
Untuk Dosen :
1. Dosen dapat melakukan diskusi
tentang demokrasi dan partisipasi politik di kelas, agar mahasiswa lebih paham
peran mereka dalam sistem pemerintahan.
2. Dosen dapat membantu mahasiswa untuk
lebih kritis dalam nyaring informasi, supaya tidak mudah termakan hoaks atau
berita di media sosial.
3. Dosen harus seringkali menggunakan
studi kasus atau cerita dari kejadian nyata agar mahasiswa dapat lebih paham
bagaimana demokrasi itu benar berpengaruh dalam kehidupan sehari-hari.
Untuk Mahasiswa :
1. Mahasiswa sebaiknya lebih sering mengikuti diskusi soal politik,
entah di kampus atau di media sosial, agat semakin paham dan sadar tentang
isu-isu yang lagi berkembang.
2. Ikut organisasi mahasiswa atau
komunitas yang berkaitan dengan politik dan demokrasi dapat membantu mahasiswa
mengerti bagaimana sistem pemerintahan berjalan secara langsung.
3. Sebelum nge-share berita atau
pendapat politik, penting untuk ngecek terlebih dahulu apakah infonya benar
atau hoaks, agar tidak mudah kemakan isu yang menyesatkan.
Untuk Universitas :
1. Universitas sebaiknya lebih sering menyelenggarakan
seminar atau diskusi tentang demokrasi dan politik agar mahasiswa dan civitas
akademika makin paham soal sistem pemerintahan.
2. Universitas dapat menjadi penghubung
antara mahasiswa dan pemerintah untuk nyampaikan aspirasi serta membicarakan
kebijakan yang berpengaruh ke masyarakat.
3. Universitas dapat menyiapkan program
khusus yang mengajarkan mahasiswa cara membedakan info yang valid dan
menghindarkan hoaks, di era digital ini.
DAFTAR PUSTAKA
Dr. Megawati,
S.H.,M.Hum & Dr. Sobirin Malian. S.H., M.Hum (2023)_Konstruksi Parlemen
Bikameral Dalam Sistem Ketatanegaraan Indonesia
Erdianto
Effendi_MODEL DEMOKRASI LANGSUNG VERSUS DEMOKRASI PERWAKILAN DAN ANCAMAN
POLITIK UANG DALAM KAITAN DENGAN CITA HUKUM BANGSA INDONESIA_Universitas Riau
Muchammad Ali
Safa’at, op cit, hal. 21.
RIYAN DISTA,
Drs.Mashuri Maschab,SU (2014)_Hambatan Proses Demokrasi di
Indonesia_Universitas Gadjah MADA
Syahrial
Fauzi_Demokrasi adalah : Pengertian, Sejarah, Ciri-ciri, dan Prinsip dasarnya
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.